Senin, 21 November 2016

JOB ENRICHMENT

NAMA : ADLENI YUSLI ANGGRAENI
KELAS : 3PA19
NPM : 10514336

A.    PENDAHULUAN
Job enrichment merupakan suatu usaha perusahaan untuk menigkatkan daya pekerjaan terhadap seorang pekerja atau karyawan.

B.     TEORI
Menurut Hariandja, job enrichment adalah meningkatkan otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya.

C.     KASUS
Seseorang petugas di dalam melakukan pekerjaannya sebelumnya diatur oleh suatu prosedur yang ketat, dimana dia tidak diberikan wewenang atau hak untuk memilih bahan-bahan yang dibutuhkan, atau untuk mengatur pekerjaannya.

D.    ANALISIS KASUS
Pada kasus dia atas, terdapat perubahan yang memberikan tantangan yang lebih besar bagi dia dan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keprodutivitas.

E.     REFERENSI

Hariandja, M. T. E. (2002). Sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia

Minggu, 06 November 2016

REINFORCEMENT, HARAPAN, PENETAPAN TUJUAN, DAN HIRARKI KEBUTUHAN

 NAMA           : ADLENI YUSLI ANGGRAENI
NPM/KELAS : 10514336 / 3PA19
PSIKOLOGI MANAJEMEN


A.    PENDAHULUAN
1.      Reinforcement
Merupakan teori yang sering kita gunakan di kehidupan sehari-hari namun jarang ada yang menyadarinya. Penerapan teori reinforcement biasa dijumpai di rumah, sekolah bahkan di tempat kerja.
2.      Harapan
Semua orang pasti mempunyai harapan dengan apa yang akan dia lakukan atau yang telah dia lakukan. Dan hasilnya sesuai dengan proses yang dia lakukan. Jika dia berusaha keras maka hasilnya akan bagus, begitu juga jika dia belum berusaha keras maka hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
3.      Penetapan Tujuan
Apa yang akan kita lakukan semua memiliki tujuan tergantung dengan hambatan apa yang akan kita terima.
4.      Hirarki Kebutuhan
Teori kebutuhan yang sangat terkenal adalah teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Jika dilihat dari sudut motivasi, teori dari Maslow ini mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang benar-benar dipenuhi, sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak lagi memotivasi sehingga bila ingin memotivasi seseorang, anda harus memahami tingkat hirarki dimana orang tersebut berada saat ini.
B.     TEORI
1.      Reinforcement
Reinforcement atau penguatan adalah konsekuansi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat dan penguatan terbagi menjadi dua yaitu, penguatan positif dan penguatan negatif. Teori ini diterapkan di tempat kerja dan biasa dikatakan sebagai bonus setelah seorang karyawan melampaui targetnya.
2.      Harapan
Menurut Victor Vroom, teori harapan adalah kekuatan dari kecederungan untuk bertindak dalam cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut. Biasanya teori ini sering ditemui dalam organisasi dimana para anggota dalam organisasi mempunyai harapan untuk kesuksesan acara atau kegiatan yang akan mereka atau yang sedang dilakukan.
3.      Penetapan Tujuan
Edwin Locke mengemukakan bahwa niat untuk mencapai sebuah tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Maksudnya untuk memberi tahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. Di dalam organisasi penetapan tujuan biasa dikenal dengan planning, dimana pada waktu tertentu mereka harus mencapai target yang telah ditentukan.
4.      Hirarki Kebutuhan
Dalam teori hirarki kebutuhan, Maslow membuat hipotesis bahwa setiap diri manusia terdapat hirarki lima kebutuhan, diantaranya fisiologis, rasa aman, social, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Dalam organisasi dampak hiarki kebutuhan sangat diperlukan, misalnya perlunya pengakuan dari luar terhadap organisasi tersebut.
C.     KASUS
1.      Reinforcement
Ada seorang buruh pekerja di salah satu perusahaan teh. Dalam perusahaannya dikatakan setiap orang atau pekerja diharuskan memasang merek sehari 100 strip atau kardus teh. Dan seorang buruh tersebut setiap harinya dapat memasang merek sejumlah 300 strip atau 3 kardus teh.
2.      Harapan
Organisasi siswa intra sekolah atau OSIS akan mengadakan acara pentas seni atau pensi. Kemudian mereka menyusun hal apa saja yang akan dipertunjukan kepada murid lain di dalam maupun di luar sekolah.
3.      Penetapan Tujuan
Sebuah perusahaan akan mengadakan training kepada karyawan baru melatih kemampuan karyawa baru tersebut.
4.      Hirarki Kebutuhan
Seorang psikolog yang ingin membuka praktek maka ia harus terdaftar dalam HIMPsi.
D.    ANALISIS KASUS
1.      Reinforcement
Karena seorang buruh tersebut setiap harinya sudah melampaui target yang sudah ditentukan perusahaan maka perusahaan tersebut memberikan hadiah atau bonus setelah apa yang sudah dilakukan buruh tersebut.
2.      Harapan
Setelah acara tersebut dilaksanakan maka harapan para anggota OSIS telah tercapai dengan kesuksesan diselenggarakannya acara tersebut.
3.      Penetapan Tujuan
Sepulang dari acara training diharapkan para karyawan baru dapat bekerja sesuai dengan posisiya masing-masing dan secara maksimal.
4.      Hirarki Kebutuhan
Karena sudah terdaftar di HIMPsi maka psikolog itu berhak membuka prakteknya secara legal.
E.     REFERENSI

Robbins, S.P.,& Judge, T.A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Selasa, 18 Oktober 2016

TUGAS SOFTSKILL 3

 NAMA           : ADLENI YUSLI ANGGRAENI
NPM/KELAS : 10514336 / 3PA19
PSIKOLOGI MANAJEMEN
KEKUASAAN, LEADERSHIP DAN MOTIVASI

A.    PENDAHULUAN
Kekuasaan dikenal sebagai suatu tiingkatan dalam hidup. Hal yang dikenal dari seorang yang hebat adalah kekuasaannya. Dikarenakan kekuasaan tersebut seseuatu hal yang dapat mengatur semua orang.

B.     TEORI
1.      Kekuasaan
Ada beberapa tokoh yang berpendapat mengenai definisi kekuasaan, diantaranya:
·         Max Weber, kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam suatu hubungan social untuk melakukan kemauan sendiri sekalipun terdapat perlawanan. (M. Budiardjo, 1983:16)
·         C. Wright Mills, kekuasaan adalah dominasi, dimana kemampuan untuk melaksanakan kemauan kendatipun orang lain menentangnya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa kekuasaan merupakan kemampuan seseorang yang melakukan sesuatu untuk keinginannya walaupun orang lain menentang hal tersebut.
Kekuasaan bersifat multiform yaitu beraneka bentuk. Kemudian dalam kekuasaan memiliki masalah-masalah yang terkait masalah sosial, psikologis dan masalah keamanan.
Kekuasaan yang biasa kita temui pada interaksi sosial mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu :
-          Rasa Takut       -          Rasa Cinta          -          Kepercayaan           -          Pemujaan


Kemudian jika dilihat pelaksanaannya dalam masyarakat terdapat saluran-saluran diantaranya, saluran militer, ekonomis, politik, tradisional dan ideologi.
2.      Leadership atau Kepemimpinan
Leadership atau kepemimpinan adalah suatu perilaku individu yang mempunyai sikap pemimpin. Seseorang dikatakan pemimpin apabila ia memiliki sikap yang menerima pendapat/ kritik/ saran dari orang lain, bijaksana dalam menentukan keputusan.
3.      Motivasi
Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti suatu dorongan yang disadari atau tidak disadari, yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. Dimana dorongan tersebut yang membuat kita memenuhi kemauan/ keinginan/ pun kebutuhan yang ingin dicapai. Seperti halnya teori dari Maslow yaitu hierarki kebutuhan. Dimana disebutkan bahwa manusia mempunyai lima tingkatan kebutuhan, diantaranya; kebutuhan sandang pangan papan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih saying, kebutuhan akan harga diri dan terakhir, aktualisasi diri.

C.     KASUS
Bagaimana gaya kepemimpinan Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta Bapak Presiden Indonesia yang sekarang menjabat, Joko Widodo?

D.    ANALISIS KASUS
Berikut gaya kepemimpinan para tokoh penting di Indonesia, yaitu;
1.      Soekarno
Soekarno atau yang biasa disapa Bung Karno ini adalah seorang Proklamator Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideology yang mendasari Negara atau partai sehingga sangat konsisten dan fanatik. Sifat yang terkenal dari Bung Karno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide atau gagasan baru. Soekarno adalah seorang anti-komunisme pertama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, beliau pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta melepas ketergantungan dari Negara-negara Barat.
2.      Soeharto
Soeharto merupakan pemimpin yang memiliki visi dan misi serta target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas. Mahir dalam strategi, details dan pandai dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul. Gaya kepemimpinan Soeharto merupakan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempnyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian.
3.      Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa disapa dengan Bapak SBY merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Dan Bapak SBY adalah pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan yang demokratis.  Pembawaan SBY yang karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara, tampak agak formal. Beliau selalu santun dalam berpenampilan dan berbusana. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.
4.      Joko Widodo
Jokowi merupakan pemimpin yang sangat menyenangkan. Dalam kepemimpinan Jokowi memiliki banyak gaya kepemimpinan. Pertama, gaya kepemimpinan transformatif. Dalam pengambilan kebijakan, Jokowi mengajak pihak terkait untuk bicara. Pembicaraan yang dilakukan dengan maksud mewadahi aspirasi secara langsung, terkait kebijakan yang akan diterapkan. Kedua, gaya kepemimpinan transaksional. Setiap kebijakan yang dikeluarkan Jokowi disertai iming-iming. Semisal, bila pasar direnovasi, janjinya pasar akan lebih laku dan maju, serta didirikan koperasi pasar. Janji tersebut memang dipenuhi, karena memang iming-iming dapat meredam gejolak penolakan. Ketiga, gaya kepemimpinan otoriter. Jokowi menerapkan Zero Grow Lock, yaitu mengunci jumlah PKL dalam suatu wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan jumlah PKL yang tersebar. Jika ada PKL baru berjualan di wilayah yang sudah dikunci maka akan segera dipindahkan ke wilayah lain, sesuai kebijakan DPP (Departemen Pengelolaan Pasar).

E.     REFERENSI
Siagian, Sondang P.(2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Penerbit:Bumi Aksara
Winardi,J.(2007).Motivasi dan Pemotivasian.Jakarta.Penerbit:Raja Grafindo Persada

Rabu, 05 Oktober 2016

TUGAS KELOMPOK 1

NAMA            : ADLENI YUSLI ANGGRAENI (10514336)
                                      ERVINA ULFAH SAFITRI (13514650)
KELAS           : 3PA19

PSIKOLOGI MANAJEMEN

A.    Pengertian manejemen
Menurut Prof. Eiji Ogawa, Manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

B.     Organisasi
Robbins (1996) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi dalam arti Statis (diam) merupakan wadah  atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, dan garis komando dan tanggung jawab. Sedangkan organisasi dalam arti Dinamis (bergerak) merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula.
Dalam arti paling umum, psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal. Katz dan Kahn menyatakan bahwa esensi dari sebuah organisasi adalah “pola” atau motif perilaku manusia. Ketika perilaku berpola, beberapa struktur dikenakan pada individu. Struktur ini biasanya dating dalam bentuk peran (normative standar yang mengatur perilaku) serta adanya pedoman nilai. Penting untuk membedakan antara formal dan informal organisasi. Sebuah organisasi formal adalah salah satu organisasi yang memiliki cirri beberapa pernyataan yang menyatakan memenuhi tujuan dan tujuan yang sering dinyatakan secara tertulis.
Organisasi formal juga biasanya menunjukkan beberapa tingkat kontinuitas dari waktu ke waktu, mereka sering bertahan hidup jauh lebih lama dari anggota pendiri lakukan. Organisasi bisnis jelas menunjukkan karakteristik ini yang mendefinisikan dari organisasi formal, seperti halnya banyak lain organisasi nirlaba dan pemerintah lembaga. Sebaliknya, sebuah organisasi informal dimana tujuannya adalah biasanya kurang eksplisit daripada organisasi formal.

C.     Definisi Komunikasi
            Komunikasi adalah pemberian dan penerimaan informasi berupa pengetahuan dan pengertian dengan maksud untuk mengubah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama. Arti lain komunikasi adalah pernyataan manusia, sebagaimana pernyataan tersebut dapat dilakukan dengan kata-kata tertulis atau lisan disamping itu dapat juga dilakukan dengan isyarat-isyarat atau simbol-simbol.

D.    Dimensi-Dimensi Komunikasi
1)          Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain sebagainya. Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.         Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari pimpinan kepada bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari bawahan kepada pimpinan).
b.         Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesame seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, dan lain sebagainya
2)          Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
a.         Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konfrensi pers.
b.         Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan.

E.     Definisi Pengaruh
Definisi menurut para tokoh mengenai Pengaruh;
§  Menurut Wiryanto, pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
§  Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan, tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
§  Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.

F.      Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Dalam hal ini, P2KP mengupayakan pemulihan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki yaitu keadilan, kejujuran, keikhlasan, kepercayaan dan kepedulian sebagai manusia sejati. Berikut kunci perubahan perilaku dalam masyarakat, diantaranya;
a.       Sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang,
b.      Adanya kepercayaan diri tanpa batas,dan
c.       Tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir.

G.    Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
Terdapat 10 cara mempengaruhi orang lain, yaitu;
1.      Meminta orang tersebut melakukan sesuatu untuk anda
Dengan meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda, akan ada rasa percaya yang timbul diantara anda berdua. Apalagi jika anda membalasnya dengan melakukan sesuatu untuk orang tersebut untuk menolong anda lagi (bahkan dengan permintaan yang lebih besar), pengalaman di masa lalu akan membuat orang tersebut berpikir bahwa anda adalah figure yang layak untuk ditolong. Orang yang sudah pernah melakukan sesuatu juga akan lebih sulit menolak permintaan anda daripada mereka yang belum pernah melakukan sesuatu untuk anda sama sekali.
2.      Mintalah sesuatu yang lebih tinggi daripada yang anda inginkan atau butuhkan
Dengan melakukan ini, kemungkinan besar permintaan anda akan dikabulkan. Ini karena ada dua efek psikologis yang akan dialami. Pertama adalah penurunan drastis yang anda minta, sehingga nilai yang anda minta seolah-olah terlihat lebih kecil. Yang kedua adlah rasa idak enak yang mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda yang pertama kali dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.
3.      Sebut namanya dalam percakapan
Nama adalah bagian yang penting dari eksistensi manusia dan jika seseorang mendengar namanya disebut, ia akan lebih memerhatikan lawan bicaranya. Efek lainnya, ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan anda. Oleh karena itu, berusahalah untuk menyebut namanya ketika anda berdua sedang bercakap-cakap.
4.      Berikan pujian
Pujian bisa menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan dengan tepat. Berikanlah pujian yang tulus dan rasional, sesuai dengan kenyataan. Jangan sampai ada memberikan pujian yang berbentuk kebohongan yang justru bisa menyinggung lawan bicara anda. Usahakan pula untuk memberikan pujian dalam kadar yang tepat. Terlalu banyak memuji bisa membuat anda justru tampak sedang menjilat orang tersebut dan akibatnya orang tersebut akan menjadi waspada dan menjaga jarak dari anda. Intinya, pujian harus tulus dan sesuai dengan fakta yang ada.
5.      Tiru bahasa tubuhnya
Cobalah untuk meniru bahasa tubuhnya saat ia bercakap-cakap dengan anda. Teknik ini disebut dengan mirroring. Misalkan gerakan tangan, posisi duduk, dan istilah-istilah tertentu yang ia gunakan untuk menyebut sesuatu. Studi menunjukan bahwa orang yang mengahadapi orang lain denga bahasa tubuh yang sama cenderung lebih terbuka, percaya, dan lebih mudah untuk menyetujui orang yang meniru bahasa tubuhya.
6.      Manfaatkan kelelahan seseorang
Ajukan permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik maupun mental. Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk diminta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab “ya” atau “tidak”. Kemungkinan besar mereka akan mengatakan “kita lihat saja besok pagi” atau “ok, akan saya lakukan besok”. Hal ini disebabkan karena merasa cukup lelah dan saat ini tidak ingin mengambil suatu keputusan. Keesokan harinya, kemungkinan besar mereka akan melakukan yang anda minta, karena ada kecenderungan untuk menepai apa yang sudah mereka katakana di hari sebelumnya.
7.      Minta sesuatu yang tidak bisa ia tolak atau segan untuk menolaknya
Manfaatkan kecenderungan hal ini dengan memintanya melakukan suatu hal kecil yang sangat mudah, misalkan membawa anda barang titipan ketika ia sedang bepergian. Untuk selanjutnya ketika ia bepergian, mintalah ia untuk membawakan oleh-oleh untuk anda, tetapi kali ini anda tidak usah member uangnya. Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil dan dengan jeda yang tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meninggalkan kadar permintaan anda pada orang tersebur.
8.      Diam. Jangan mengkoreksi ketika ia melakuka kesalahan
Mengkoreksi kesalahan orang lain dapat memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak percaya satu sama lain. Oleh kerena itu, jika ia mengatakan sesuatu yang salah atau tidak sesuai dengan opini anda, tetaplah diam. Dengarkann dan coba pahami masalah tersebut dari sudut pandang mereka. Jika mereka meminta pendapat anda, cobalah cari poin-poin dimana anda berdua memiliki kesamaan dan ungkapkan hal itu terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan ketidaksetujuan anda.
9.      Ulangi apa yang dia katakan
Hamper sama dengan teknik mirroring, mengulang apa yang dia lakukan menunjukan bahwa anda memperhatikan lawan bicara anda. Ulangi apa yang ia katakan akan lebih baik lagi apabila anda merangkainya dalam kalimat baru, sehingga orang tersebut yakin bahwa anda benar-benar paham terhadap apa yang dia katakan. Jika hal ini dilakukan dengan tepat, maka rasa percaya orang tersebut kepada anda akan semakin kuat dan kesempatan anda untuk mempengaruhinya jauh lebih besar.
10.  Anggukkan kepala
Anggukkan kepala anda ketika mendengarkan dia berbicara. Anggukkan kepala yang dilakukan dengan tepat bisa memperkuat kesan “persetujuan” di antara anda berdua. Ia akan merasa anda setuju terhadap yang ia katakan dan ketika melihat anda menganggukkan kepala cukup sering, maka secara tidak sadar ia akan mulai menganggukkan kepala juga saat bercakap-cakap. Lama-lama, hal ini akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring bahasa tubuh seperti yang sudah dijelaskan. Hasilnya, secara tidak sadar lawan bicara anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.

H.    Wewenang
Wewenang merupakan kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang yang memiliki dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Wewenang memiliki arti  sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan, dan meyelesaikan pertentangan. Hak tersebut dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang; dengan demikian wewenang memiliki tekanan pada hak bukan pada kekuasaannya. Kekuasaan tanpa wewenang dapat dianggap kekuatan yang dianggap tidak sah oleh masyarakat. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari masyarakat agar kekuasaan tersebut memiliki wewenang.
Bentuk-bentuk wewenang secara umum terbagi atas empat bentuk, yaitu:
a.       Wewenang kharismatis, tradisional, dan legal
b.      Wewenang resmi dan tidak resmi
c.       Wewenang pribadi dan teritorial
d.      Wewenang terbatas dan menyeluruh




REFERENSI
Leavitt, H.J. (1997). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28361/Psikologi+Manajemen+Rini.ppt
Mukhyi, Mohammad Abdul, dkk. 1995. Pengantar Manajemen Umum ( Untuk STIE ). Jakarta: Gunadarma.
Hayati, Nurul. 2014. Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan, diakses pada 29 September 2016, dari jurnal Komunikasi, No.1, Januari-Juni 2014
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta
Sutarto. 1985. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

3 Oktober 2016 10:39 WIB