1.
Kepribadian Sehat Menurut Aliran
Humanistik
Aliran ini
berkembang pada tahun 1950. Humanistik merasa tidak puas dengan behaviorisme
maupun dengan aliran psikoanalisis. Aliran humanistik ini mengarahkan
perhatiannya pada humanisasi yang menekankan keunikan manusia.
Psikologi
humanistik manusia adalah makhluk kreatif yang dikendalikan oleh nilai-nilai
dan pada pilihan –pilihan sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidasadaran.
Kepribadian
yang sehat menurut humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
a.
Menjalani hidup
seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya
b.
Mencoba hal-hal
baru ketimbang bertahan pada cara—cara yang aman dan tidak berbahaya
c.
Lebih memperhatikan
perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas
atau mayoritas
d.
Jujur,
menghindari kepura-puraan dalam bersandiwara
e.
Siap menjadi
orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang
f.
Memikul tanggung
jawab
g.
Bekerja keras
untuk apasaja yang ingin dilakukan
h.
Mencoba mengidentifikasi
pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk menghentikannya.
2.
Menurut Allport
Secara
umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia.
“Kepribadian manusia
menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam
individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya”
Dalam
teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke
depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang
dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud.
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku
menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi
sense of self
·
Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
·
Kemampuan
diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
·
Kemampuan
merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2.
Hubungan hangat/akrab
dengan orang lain, Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan
teman) dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai
dengan setiap orang)
3.
Penerimaan
diri, Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi,
kontrol diri, presan proporsional.
4.
Pandangan-pandangan
realistis, keahlian dan penugasan, Kemampuan memandang orang lain, objek, dan
situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian
dalam penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik,
mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
5.
Objektifikasi
diri: insight dan humor, Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang
diri dan orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu
menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas
diri dan orang lain.
6.
Filsafat
Hidup, Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Perkembangan
kepribadian menurut Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang
ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek
,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau
terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya.
Dalam
Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
i.
0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of
bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran
sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang
penting.
ii.
4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam
perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang
penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh
terhubung sangat penting.
iii.
6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri
mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak
dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
iv.
Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan
dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak
atau dewasa?”
v.
Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu
orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang
mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.
3.
Menurut Rogers
Pendapat
rogers : memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang
meliputi
a.
Perkembangan
kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang
telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari
sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin
bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep
self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
b.
Peranan
positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut
disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu
:
1. conditional positive regard (bersyarat),
2. unconditional positive regard (tak
bersyarat).
4.
Abraham Maslow
A. Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Sebelum menguraikan teori tentang Hirarki
Kebutuhan, Maslow dalam karya masyhurnya, Motivation and Personality,
memaparkan terlebih dahulu sejumlah proposisi yang harus diperhatikan sebelum
seseorang menyusun sebuah teori motivasi yang sehat. Maslow pertama-tama
menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi.
Pernyataan ini hampir menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang
kemudian sering dilupakan dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian.
Penting sekali untuk selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang
melakukan eksperimen atau menyusun suatu teori motivasi yang sehat
B. Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang
bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki
kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika satu
tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat
motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi
kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi
sebagai berikut:
a.
Kebutuhan
fisiologis: Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar
untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan,
minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang
mengalami kekurangan makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari
makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan
membahayakan, tak ada minat lain kecuali makanan. Bagi masyarakat sejahtera
jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini
terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain (yang lebih tinggi
tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia. Kebutuhan yang dasariah,
misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan
jasmani lainnya.
b.
Kebutuhan
akan rasa aman: Segera setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa
yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan.
Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan,
perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan
struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya. mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan
terhadap kerugian fisik dan emosional.
c.
Kebutuhan
sosial: Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang
mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan
kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat
kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan
tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi
yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. Ia membutuhkan
terutama tempat (peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan
berusaha keras untuk mencapai dan mempertahankannya. mencakup kebutuhan akan
rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
d.
Kebutuhan
akan penghargaan: Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali
beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian
terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu
tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan
kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal.
Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri,
kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan
(kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain,
prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan,
apresiasi atau nama baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya
diri. Dengan demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. mencakup faktor
penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor
eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
e.
Kebutuhan
akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Maslow menyebut
teori Hirarki Kebutuhan-nya sendiri sebagai sintesis atau perpaduan teori yang
holistik dinamis. Disebut demikian karena Maslow mendasarkan teorinya dengan
mengikuti tradisi fungsional James dan Dewey, yang dipadu dengan unsur-unsur
kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme
Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan Adler.
5.
Menurut Eric Fromm
Teori
ericfromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana
pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan
dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga
karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat.
Kebutuhan
dasar manusia menurut Eric Fromm:
·
Kebutuhan
akan keberhubungan kebutuhan ini adalah secara spesifik aktif dan produktif
mencintai orang lain
·
Kebutuhan
akan trandensi mengungguli alam menjadi mahluk yang kreatif
·
Kebutuhan
akan kemantapan ingin meiliki rasa bersahaja pada dunia dan orang lain supaya
dapat beradaptasi di dunia
·
Kebutuhan
akan idenditas brusaha untuk memiliki rasa idenditas personal dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas
dari dunia
·
Kebutuhan
akan kerangka orientasi untukmencptakan rasa yang terlepas dari dunia
Hal
kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut fromm dan ini
berubah saat evolusi namun manivestasi dari kebutuhan ini adalah akan
memunculkan potensi-potensi batiniah di tentukan oleh aturan-aturan sosial di
mana ia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut
kesempatan-kesempatan yang di berikan kepadanya oleh masyarakat tertentu.
Sehingga
kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam
masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan
dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan
masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di
cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan : Dalam Civilization
and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat
yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
"Manusia, setelah menemukan lewat
pengalamannya bahwa cinta seksual (genital) memberinya kepuasan puncak, maka
makna cinta seksual-genital menjadi prototipe bagi semua bentuk kebahagiaan
manusia. Karenanya manusia terdorong mencari kebahagiaan yang ada kaitannya
dengan hubungan seks, menempatkan erotisme genital sebagai titik pusat
kehidupannya…. Dengan melakukan itu manusia menjadi sangat tergantung pada
dunia luar, pada obyek cinta pilihannya, atau sungguh merasa kehilangan bila
ditinggal mati atau ditinggal kabur."
Di mata fromm, freud memostulatkan, orang
yang mencinta mengalami dirinya terlanda oleh dambaan dan rasa kekurangan,
sehingga harga dirinya direndahkan. Sebaliknya, orang yang dicinta, karena
dibalas cintanya dan memiliki obyek cinta, harga dirinya naik. Mencinta membuat
anda lemah. Yang membuat anda bahagia ialah bila anda dicinta.
SUMBER :
Suryabrata
Sumadi, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. Psikologi Kepribadian. PT Raja
Grafindopersada. Jakarta. 2008
Hall
S. Calvin & Lindzey Gardner. Teori-teori psikodinamik (klinis). KANISIUS (Anggota
IKAPI). Yogyakarta. 1993
Schultz,D.
Psikologi Pertumbuhan: model-model kepribadian sehat.KANISIUS. Yogyakarta.1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar