Pada hari ini, saya akan mencoba menjelaskan mengapa psikoterapi dalam psikoanalisis menganalisa psikopatologis berdasarkan perkembangan psikoseksual!
Menurut pemahaman saya, dikarenakan Sigmund Freud semenjak kecil mempunyai pengalaman masa kanak-kanak terhadap perasaan erotis yang direpresi atau dipendam, dan konflik tidak sadar yang dapat memengaruhi perilakunya dimasa dewasa. Freud pernah mempelajari cara untuk meng-hypnosis seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan atau mental. Namun tidak ia teruskan, menurutnya cara hypnosis tidak dapat diterapkan bagi semua pasiennya.
Kemudian pada akhir abad ke-19, beberapa dokter dan ilmuwan, termasuk Richard von Krafft-Ebing dan Havelock Ellis, mulai menulis buku-buku mengenai seksualitas manusia dan penyimpangan seksual. Freud tertarik dengan beranekaragamannya pengalaman seksual yang ia baca dan yang ia temukan dari pasien-pasiennya sendiri, sehingga Freud berkeinginan untuk mengetahui mengapa beberapa orang ingin melakukan hubungan seksual dengan beberapa macam objek. Misalkannya saja dengan anak-anak, dengan mayat, dengan binatang, dengan cambuk dan rantai, dengan sepatu, dalam kelompok, di depan orang-orang, dengan obsesif, dan seterusnya. Kemudian Freud mencoba untuk menemukan alasan mengapa energi seksual dapat diarahkan ke begitu banyak cara.
Freud sendiri mengemukakan beberapa tahapan perkembangan psikoseksual, diantaranya tahap oral, tahap anal, tahap phalik, tahap laten, dan tahap genital.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai alasan psikoterapi dalam psikoanalisis menganalisa psikopatologis berdasarkan perkembangan psikoseksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar