Selasa, 18 Oktober 2016

TUGAS SOFTSKILL 3

 NAMA           : ADLENI YUSLI ANGGRAENI
NPM/KELAS : 10514336 / 3PA19
PSIKOLOGI MANAJEMEN
KEKUASAAN, LEADERSHIP DAN MOTIVASI

A.    PENDAHULUAN
Kekuasaan dikenal sebagai suatu tiingkatan dalam hidup. Hal yang dikenal dari seorang yang hebat adalah kekuasaannya. Dikarenakan kekuasaan tersebut seseuatu hal yang dapat mengatur semua orang.

B.     TEORI
1.      Kekuasaan
Ada beberapa tokoh yang berpendapat mengenai definisi kekuasaan, diantaranya:
·         Max Weber, kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam suatu hubungan social untuk melakukan kemauan sendiri sekalipun terdapat perlawanan. (M. Budiardjo, 1983:16)
·         C. Wright Mills, kekuasaan adalah dominasi, dimana kemampuan untuk melaksanakan kemauan kendatipun orang lain menentangnya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa kekuasaan merupakan kemampuan seseorang yang melakukan sesuatu untuk keinginannya walaupun orang lain menentang hal tersebut.
Kekuasaan bersifat multiform yaitu beraneka bentuk. Kemudian dalam kekuasaan memiliki masalah-masalah yang terkait masalah sosial, psikologis dan masalah keamanan.
Kekuasaan yang biasa kita temui pada interaksi sosial mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu :
-          Rasa Takut       -          Rasa Cinta          -          Kepercayaan           -          Pemujaan


Kemudian jika dilihat pelaksanaannya dalam masyarakat terdapat saluran-saluran diantaranya, saluran militer, ekonomis, politik, tradisional dan ideologi.
2.      Leadership atau Kepemimpinan
Leadership atau kepemimpinan adalah suatu perilaku individu yang mempunyai sikap pemimpin. Seseorang dikatakan pemimpin apabila ia memiliki sikap yang menerima pendapat/ kritik/ saran dari orang lain, bijaksana dalam menentukan keputusan.
3.      Motivasi
Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti suatu dorongan yang disadari atau tidak disadari, yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. Dimana dorongan tersebut yang membuat kita memenuhi kemauan/ keinginan/ pun kebutuhan yang ingin dicapai. Seperti halnya teori dari Maslow yaitu hierarki kebutuhan. Dimana disebutkan bahwa manusia mempunyai lima tingkatan kebutuhan, diantaranya; kebutuhan sandang pangan papan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih saying, kebutuhan akan harga diri dan terakhir, aktualisasi diri.

C.     KASUS
Bagaimana gaya kepemimpinan Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta Bapak Presiden Indonesia yang sekarang menjabat, Joko Widodo?

D.    ANALISIS KASUS
Berikut gaya kepemimpinan para tokoh penting di Indonesia, yaitu;
1.      Soekarno
Soekarno atau yang biasa disapa Bung Karno ini adalah seorang Proklamator Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi pada moral dan etika ideology yang mendasari Negara atau partai sehingga sangat konsisten dan fanatik. Sifat yang terkenal dari Bung Karno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide atau gagasan baru. Soekarno adalah seorang anti-komunisme pertama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, beliau pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta melepas ketergantungan dari Negara-negara Barat.
2.      Soeharto
Soeharto merupakan pemimpin yang memiliki visi dan misi serta target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas. Mahir dalam strategi, details dan pandai dalam menggunakan kesempatan. Pembawaannya formal dan tidak hangat dalam bergaul. Gaya kepemimpinan Soeharto merupakan gabungan dari proaktif-ekstratif dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempnyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan langkah penyesuaian.
3.      Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa disapa dengan Bapak SBY merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Dan Bapak SBY adalah pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan yang demokratis.  Pembawaan SBY yang karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara, tampak agak formal. Beliau selalu santun dalam berpenampilan dan berbusana. Sebagai pemimpin beliau mampu mengambil keputusan kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun.
4.      Joko Widodo
Jokowi merupakan pemimpin yang sangat menyenangkan. Dalam kepemimpinan Jokowi memiliki banyak gaya kepemimpinan. Pertama, gaya kepemimpinan transformatif. Dalam pengambilan kebijakan, Jokowi mengajak pihak terkait untuk bicara. Pembicaraan yang dilakukan dengan maksud mewadahi aspirasi secara langsung, terkait kebijakan yang akan diterapkan. Kedua, gaya kepemimpinan transaksional. Setiap kebijakan yang dikeluarkan Jokowi disertai iming-iming. Semisal, bila pasar direnovasi, janjinya pasar akan lebih laku dan maju, serta didirikan koperasi pasar. Janji tersebut memang dipenuhi, karena memang iming-iming dapat meredam gejolak penolakan. Ketiga, gaya kepemimpinan otoriter. Jokowi menerapkan Zero Grow Lock, yaitu mengunci jumlah PKL dalam suatu wilayah. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan jumlah PKL yang tersebar. Jika ada PKL baru berjualan di wilayah yang sudah dikunci maka akan segera dipindahkan ke wilayah lain, sesuai kebijakan DPP (Departemen Pengelolaan Pasar).

E.     REFERENSI
Siagian, Sondang P.(2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Penerbit:Bumi Aksara
Winardi,J.(2007).Motivasi dan Pemotivasian.Jakarta.Penerbit:Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar